How to cite this paper
Rahmana, F., Sudjatmoko, A & Farmani, A. (2020). The role of cooperative mediation in increasing the number of entrepreneurs: Case study of the DKI credit cooperative.Management Science Letters , 10(6), 1241-1250.
Refrences
Arifinsitio, H. T. (2010). Koperasi Teori Dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
Baldacchino. (2008). Entrepreneurial creativity and innovation. The First International Conference on Strategic Innova-tion and Future Creation, University of Malta, Malta.
Lumpkin, G. T., & Dess, G. G. (1996). Clarifying the entrepreneurial orientation construct and linking it to perfor-mance. Academy of Management Review, 21(1), 135-172.
BPS, Central Bureau of Statistics. (2017). Indonesia.
Covin, J. G., & Slevin, D. P. (1989). Strategic management of small firms in hostile and benign environments. Strategic management journal, 10(1), 75-87.
De Jong, J., & Wennekers, S. (2008). Intrapreneurship; conceptualizing entrepreneurial employee behavior (No. H200802). EIM Business and Policy Research.
Dess, G. G., & Lumpkin, G. T. (2005). The role of entrepreneurial orientation in stimulating productive corporate entre-preneurship. Academy of Management Perspectives, 19(1), 147-156
ekonomi.bisnis.com. (2019, October 24). Retrieved from Ekonomi: https://ekonomi.bisnis.com/read/20191024/9/1162822/incar-pertumbuhan-ekonomi-5-persen-pemerintah-harus-jaga-konsumsi-rumah-tangga
Feldman, M. P., & Francis, J. L. (2004). Homegrown solutions: Fostering cluster formation. Economic Development Quar-terly, 18(2), 127-137.
Hendrojogi. (2000). Koperasi, Azas-Azas Teori dan Praktek, edisi revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kartasapoetra., B., & Setiady. (2007). Koperasi Indonesia buku acuan untuk siswa SMK. Jakarta: Kerjasama Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.
Kompas, J. (2016). Perguruan Tinggi Agen Inovasi.
Latan, H. (2013). Model Persamaan Struktural Teori dan Implementasi AMOS 21.0. Bandung, Alfabeta.
Leitch, C., Hill, F., & Neergaard, H. (2010). Entrepreneurial and business growth and the quest for a “comprehensive theo-ry”: tilting at windmills?. Entrepreneurship Theory and Practice, 34(2), 249-260.
Lumpkin, G. T., & Dess, G. G. (2001). Linking two dimensions of entrepreneurial orientation to firm performance: The moderating role of environment and industry life cycle. Journal of Business Venturing, 16(5), 429-451.
McClelland, D. C. (1965). N achievement and entrepreneurship: A longitudinal study. Journal of personality and Social Psychology, 1(4), 389.
Miller, D. (1983). The correlates of entrepreneurship in three types of firms. Management Science, 29(7), 770-791.
Rosianti, W. (2014). Upaya Dinas Koperasi Ukm Dalam Menyelenggarakan Pendidikan Dan Pelatihan Kewirausahaan Un-tuk Meningkatkan Motivasi Berwirausaha (Studi Pada Dinas Koperasi, Ukm, Perindustrian, Perdagangan dan Esdm Sidoarjo). Jurnal Administrasi Bisnis, 12(1).
Sarwoko, E. (2009). Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam/unit Simpan Pinjam dalam Upaya Pengembangan UMKM di Kabupaten Malang. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(3), 172-188.
Schumpeter, J. A. (1949).Theory of Economic Development. Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts.
Stevenson, H. H., & Jarillo, J. C. (1990). A paradigm of entrepreneurship. Strategic Management Journal, 11, 17-27.
Subandi, S. (2007). Kedudukan dan kiprah koperasi dalam mendukung pemberdayaan UMKM. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM.
Sudarsih, E. (2013). Pendidikan Technopreneurship: Meningkatkan Daya Inovasi Mahasiswa Teknik dalam Berbisnis. In Konferensi Nasional “Inovasi dan Technopreneurship” IPB International Convention Center, Bogor (pp. 18-19).
Sumodiningrat, G. (2004). Otonomi daerah dalam penanggulangan kemiskinan: upaya-upaya pengurangan pengangguran dan pemberdayaan usaha mikro di tingkat lokal.
Sehendar, S. (2004). Analisis Manfaat Lembaga Keuangan Berbentuk Koperasi (KSP/USP). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Jilid, 9.
Suryana. (2003). Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta. Salemba Empat.
Susita, D., Mardiyati, U., & Aminah, H. (2017). Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pelaku Usaha Kecil Dan Binaan Koperasi Di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Selatan. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 58-72.
Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006). Pembangunan ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Undang-Undang Perkoperasian. (1992). (UU Nomor 25 Tahun 1992), Cetakan Ke Empat. 1995. Jakarta: Sinar Grafika.
Wijaya, Tony. 2013. Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Wiklund, J., & Shepherd, D. (2003). Knowledge‐based resources, entrepreneurial orientation, and the performance of small and medium‐sized businesses. Strategic Management Journal, 24(13), 1307-1314.
Yaghoobi, N. M., Salarzehi, H., Aramesh, H., & Akbari, H. (2010). An evaluation of independent entrepreneurship obsta-cles in industrial SMEs. European Journal of Social Sciences, 15(4), 512-520.
Baldacchino. (2008). Entrepreneurial creativity and innovation. The First International Conference on Strategic Innova-tion and Future Creation, University of Malta, Malta.
Lumpkin, G. T., & Dess, G. G. (1996). Clarifying the entrepreneurial orientation construct and linking it to perfor-mance. Academy of Management Review, 21(1), 135-172.
BPS, Central Bureau of Statistics. (2017). Indonesia.
Covin, J. G., & Slevin, D. P. (1989). Strategic management of small firms in hostile and benign environments. Strategic management journal, 10(1), 75-87.
De Jong, J., & Wennekers, S. (2008). Intrapreneurship; conceptualizing entrepreneurial employee behavior (No. H200802). EIM Business and Policy Research.
Dess, G. G., & Lumpkin, G. T. (2005). The role of entrepreneurial orientation in stimulating productive corporate entre-preneurship. Academy of Management Perspectives, 19(1), 147-156
ekonomi.bisnis.com. (2019, October 24). Retrieved from Ekonomi: https://ekonomi.bisnis.com/read/20191024/9/1162822/incar-pertumbuhan-ekonomi-5-persen-pemerintah-harus-jaga-konsumsi-rumah-tangga
Feldman, M. P., & Francis, J. L. (2004). Homegrown solutions: Fostering cluster formation. Economic Development Quar-terly, 18(2), 127-137.
Hendrojogi. (2000). Koperasi, Azas-Azas Teori dan Praktek, edisi revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kartasapoetra., B., & Setiady. (2007). Koperasi Indonesia buku acuan untuk siswa SMK. Jakarta: Kerjasama Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.
Kompas, J. (2016). Perguruan Tinggi Agen Inovasi.
Latan, H. (2013). Model Persamaan Struktural Teori dan Implementasi AMOS 21.0. Bandung, Alfabeta.
Leitch, C., Hill, F., & Neergaard, H. (2010). Entrepreneurial and business growth and the quest for a “comprehensive theo-ry”: tilting at windmills?. Entrepreneurship Theory and Practice, 34(2), 249-260.
Lumpkin, G. T., & Dess, G. G. (2001). Linking two dimensions of entrepreneurial orientation to firm performance: The moderating role of environment and industry life cycle. Journal of Business Venturing, 16(5), 429-451.
McClelland, D. C. (1965). N achievement and entrepreneurship: A longitudinal study. Journal of personality and Social Psychology, 1(4), 389.
Miller, D. (1983). The correlates of entrepreneurship in three types of firms. Management Science, 29(7), 770-791.
Rosianti, W. (2014). Upaya Dinas Koperasi Ukm Dalam Menyelenggarakan Pendidikan Dan Pelatihan Kewirausahaan Un-tuk Meningkatkan Motivasi Berwirausaha (Studi Pada Dinas Koperasi, Ukm, Perindustrian, Perdagangan dan Esdm Sidoarjo). Jurnal Administrasi Bisnis, 12(1).
Sarwoko, E. (2009). Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam/unit Simpan Pinjam dalam Upaya Pengembangan UMKM di Kabupaten Malang. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(3), 172-188.
Schumpeter, J. A. (1949).Theory of Economic Development. Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts.
Stevenson, H. H., & Jarillo, J. C. (1990). A paradigm of entrepreneurship. Strategic Management Journal, 11, 17-27.
Subandi, S. (2007). Kedudukan dan kiprah koperasi dalam mendukung pemberdayaan UMKM. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM.
Sudarsih, E. (2013). Pendidikan Technopreneurship: Meningkatkan Daya Inovasi Mahasiswa Teknik dalam Berbisnis. In Konferensi Nasional “Inovasi dan Technopreneurship” IPB International Convention Center, Bogor (pp. 18-19).
Sumodiningrat, G. (2004). Otonomi daerah dalam penanggulangan kemiskinan: upaya-upaya pengurangan pengangguran dan pemberdayaan usaha mikro di tingkat lokal.
Sehendar, S. (2004). Analisis Manfaat Lembaga Keuangan Berbentuk Koperasi (KSP/USP). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Jilid, 9.
Suryana. (2003). Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta. Salemba Empat.
Susita, D., Mardiyati, U., & Aminah, H. (2017). Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pelaku Usaha Kecil Dan Binaan Koperasi Di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Selatan. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 58-72.
Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006). Pembangunan ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Undang-Undang Perkoperasian. (1992). (UU Nomor 25 Tahun 1992), Cetakan Ke Empat. 1995. Jakarta: Sinar Grafika.
Wijaya, Tony. 2013. Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Wiklund, J., & Shepherd, D. (2003). Knowledge‐based resources, entrepreneurial orientation, and the performance of small and medium‐sized businesses. Strategic Management Journal, 24(13), 1307-1314.
Yaghoobi, N. M., Salarzehi, H., Aramesh, H., & Akbari, H. (2010). An evaluation of independent entrepreneurship obsta-cles in industrial SMEs. European Journal of Social Sciences, 15(4), 512-520.